Perih, kulukis bias senyummu
dalam puing-puing bingkai harap yg tersisa,
di sebagian butir-butir rindu
Kuingin lepaskan
bayang manis dan tatap mesramu
hingga tak lagi kudapati
luka-luka mendera ruang nafasku
namun sekejap pun tak mampu
kuhindari, sepi tanpamu
Getar rasa ini. . .
Kerap hadir saat kusendiri
dan semakin tak kuasa kutepis bayangmu
di rinduku yang tak berakhir
Kini bawalah anganku bersamamu
untuk kau kenang
agar dirimu nyata selamanya
dalam imajinasiku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar