Sabtu, 29 Januari 2011

✮¨*Kepadamu, calon Istriku Bidadari Surgaku ...*¨✮

Apa kabarnya iman-mu hari ini?

Sudahkah hari-mu diawali dengan syukur karena dapat menatap kembali fana-nya hidup ini?


Wahai Calon Istriku Bidadari Surgaku..


Tahukah engkau betapa Allah SWT menyayangiku dengan amat sempurnanya?

Disini, di istana penantian ini aku ditempa untuk menjadi dewasa dan siap mendampingimu kelak.

Meski terkadang tempaan itu tidak kusyukuri, namun aku merasa menjadi lebih baik saat ini.

Hatiku yang rapuh berkali-kali diuji agar menjadi tangguh.

Sehingga kelak saat kita bertemu, kau akan bangga telah memiliki aku di hatimu.


Entah dimana dirimu sekarang. Tapi aku yakin, Allah pun juga amat mencintaimu,

dan kini tengah melatihmu menjadi mujahidah yang tangguh, hingga akupun bangga memilikimu kelak.


Sebuah kisah pernah kudengar:


"aku meminta pada Allah setangkai bunga yang indah


Dia memberi aku kaktus berduri

Aku minta pada Allah hewan mungil nan cantik


Dia beri aku ulat berbulu

Aku sempat kecewa, dan protes, Betapa tidak adilnya ini..


Namun kemudian kaktus itu berbunga sangat indah sekali,

dan ulatpun tumbuh dan berubah menjadi kupu-kupu yang teramat cantik.


Itulah jalan Allah, Indah pada waktunya.


Allah tidak memberi apa yang kita inginkan, tapi Allah memberi apa yang kita butuhkan."


Aku yakin, kaulah yang aku butuhkan untuk mendampingiku kelak, meski ku bukan seperti apa yang kau harapkan.

Tapi, selama nafas ini masih ada, ku kan selalu berusaha berikan yang terbaik menurut-Nya, Insya Allah..


Wahai Calon Istriku Bidadari Surgaku...


Aku ini pencemburu berat. Tapi kalau Allah dan Rasulullah lebih kau cintai daripada aku,

aku harus rela, Aku harap begitu pula dengan dirimu.


Karena cemburunya seorang suami adalah bukti bahwa engkau begitu ingin melindungiku,

menjaga kehormatanku.


Saat aku masih dalam asuhan ayah dan bunda, tidak lain doaku adalah ingin menjadi anak yang soleh,

agar kelak di akhirat dapat menjadi bekal tabungan kedua orangtuaku.


Namun nanti setelah menjadi suamimu, doaku bertambah, Semoga Allah menjadikanku pendamping (Suami) yang soleh,

agar kelak di syurga kita dipertemukan dan cukup aku yang menjadi pangeranmu, mendampingi dirimu yang solehah.


Apa yang kuharapkan darimu adalah kesolehan, semoga sama halnya dengan dirimu,

Karena apabila rupawan yang kau harapkan dariku, hanya kesia-siaan yang kan kau dapati.


Wahai calon Istriku Bidadari Surgaku yang dirahmati Allah...


Aku masih haus akan ilmu. Namun berbekal ilmu yang kumiliki saat ini,

aku berharap dapat menjadi suami yang senantiasa mendapat keridhaan Allah dan dirimu.


ketika kelak telah lahir generasi penerus dakwah Islam dari pernikahan kita,

bantu aku untuk bersama mendidik dan membesarkannya dengan harta yang halal,

ilmu yang bermanfaat, dan terutama dengan menanamkan pada diri mereka

ketaatan kepada Allah SWT.


Apabila suatu hari nanti hanya ada sebuah gubuk menjadi perahu pernikahan kita,

Tak akan aku namai dengan "gubuk derita". Karena itulah markas dakwah kita,

tempat kita nantinya mengatur strategi, mendidik mujahid/mujahidah kecil kita

untuk menjadi tangguh.


Wahai Calon Istriku Bidadari Surgaku yang kurindukan...


Coretan ini hanyalah sebagian kecil dari isi hatiku.

Kelak saat kita bertemu, siapkanlah dirimu untuk mendengar konsep masa depan

yang ingin kurajut bersamamu.


Pertemuan denganmu kelak adalah kejutan besar yang tengah Allah persiapkan untuk kita.


Moga Ridlo Allah snantiasa menyertai kita dalam langkah dan harokah kita.

Amin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar