Selasa, 01 Maret 2011

Cinta Itu Milik Allah


Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Demi Tuhanku yang diriku di bawah penguasaan-Nya dan senantiasa dalam pengawasan-Nya, aku tidak menulis melainkan untuk mengabdikan diri kepada-Nya dan dengan izin-Nya. Sesungguhnya aku menulis dengan penuh kasih sayangku kepadamu sebagai seorang sahabat, sebagai seorang saudara seagamaku. Aku tidak inginkan melainkan kebaikan bagi dirimu dan bagi diriku agar kita sama-sama memperoleh syurga yang sangat kita impikan di pengakhiran sebuah perhitungan.

Wahai sahabatku,
Cinta itu letaknya di hati dan hati itu milik Allah. Tidak mungkin kita dapat menyentuh hati seseorang tanpa izin Allah dan jika Allah tidak menghendaki. Tidak patut kita serahkan hati kita yang dimiliki Allah itu kepada orang lain untuk dikuasai atau diperintah. Bahkan memang sepatutnya kita serahkan jiwa dan raga kita seluruhnya kepada Allah. Adapun rasa cinta yang lahir sesama manusia itu hanya jalan menuju cinta Allah. Janganlah sekali-kali kita menukarkan tujuan cinta di hati yang sepatutnya untuk Allah kepada manusia hanya karena kita dapat melihat kecantikan manusia dan kita tidak dapat melihat Allah, kita cuma merasa dan melihat kecantikan segala ciptaan-Nya. Kita lupa dan selalu tidak sadar hakikat segala kecantikan itu adalah milik Allah. Jadikanlah cinta kepada manusia itu sebagai jalan menuju Tuhan, bukan matlumat dan pengakhiran destinasi cinta. Maka engkau akan lebih tenang menerima segala penolakan.

Wahai sahabatku,
Hati kita meronta untuk mencintai dan dicintai. Alangkah remuk redamnya hati tatkala apa yang kita cintai tidak kita miliki. Alangkah kecewanya jiwa tatkala cinta kita tidak dibalas oleh orang yang kita cintai. Ternyata hati itu bukan milik kita, ia milik Allah. Kita tidak bersalah tatkala cinta itu lahir terhadap seseorang, tetapi kita keterlaluan tatkala kita memaksa ia kepada seseorang. Bukankah sepatutnya kita ridho dengan ketentuan Allah yang tidak menumbuhkan cinta terhadap kita di hati orang yang kita cintai? Alangkah zalimnya kita tatkala kita tidak dapat menerima apa yang telah ditetapkan oleh Allah. Sedangkan saban hari kita sering tidak menghargai cinta Allah, kita tidak pula membalas segala anugerah cinta yang Allah berikan kepada kita pada setiap hembusan nafas, pada setiap detik kehidupan yang kita lalui. Bukankah Allah lebih layak untuk murka kepada kita karena kita tidak membalas-Nya dengan ketaatan yang sepatutnya?

Wahai sahabatku,
Allah menjanjikan lelaki yang baik untuk perempuan yang baik begitupun sebaliknya. Yakinlah akan janji Allah, sesungguhnya Allah tidak memungkiri janji. Perbaikilah setiap inci kehidupanmu agar engkau termasuk di kalangan orang yang memperoleh pasangan yang baik. Allah tahu tentang dirimu lebih daripada engkau sendiri. Maka Allah telah menetapkan untukmu lebih baik daripada apa yang engkau kehendaki. Boleh jadi engkau cinta akan sesuatu tetapi ia buruk bagimu dan begitu juga sebaliknya. Pada setiap persimpangan kehidupanmu, apakah engkau merasakan bahwa Allah tiada bersamamu? Bahkan dia sentiasa mendengar dan melihatmu. Persoalannya, apakah engkau sudah merintih pada-Nya, meminta pada-Nya dan memperlihatkan apa yang sepatutnya kepada –Nya? Aku berlindung dengan Allah daripada menjadi hamba yang kufur dan lupa diri.

Wahai sahabatku,
Sungguh cinta itu telah menjadi faktor yang dapat mengubah sesuatu kepada lebih baik atau sebaliknya. Ada manusia biasa yang berubah menjadi wali karena kuasa cinta, dan ada pula yang bisa menjadi hina karena dikuasai cinta. Ya, Tamadun itu berkembang dan boleh jadi hancur karena cinta. Tidakkah engkau melihat Taj Mahal yang terbina karena cinta? Sebaliknya, ada pula yang membunuh karena cinta. Persoalannya ada pada dirimu, apakah engkau ingin berubah karena cinta ke arah Ridho Allah atau mungkin lebih jauh daripada Allah?

Wahai sahabatku,
Aku tidak mengatakan bahwa aku mengetahui segala isi hatimu atau segala kekacauan yang mengisi jiwamu. Aku cuma ingin berpesan agar engkau tidak meletakkan keinginanmu lebih tinggi daripada ketentuan Allah. Aku ingin engkau mengerti bahwa milik Allahlah segala kejadian. Kemudiannya aku ingin engkau membawa pemahaman tersebut kepada pengamalan dalam kehidupan yang kau lalui agar Ia hidup bersamamu di dalam setiap inci kehidupan. Janganlah engkau mengatakan bahwa engkau mentaati Allah disaat hidupmu bergelimang dengan jahiliah. Aku juga sepertimu, anak muda yang bergelora jiwanya. Maka aku berpesan kepadamu agar aku juga dipelihara Allah daripada segala penyelewengan dalam memahami hakikat cinta. Aku memohon ampunan kepada Allah atas segala kesalahan yang kuungkapkan dan kumohon kau doakanlah kebahagiaanku di dunia dan di akhirat. Semoga kita dipertemukan Allah untuk hidup di syurga yang kekal selama-lamanya.
Aamiin...

Wahai sahabatku yang kecewa,
Bersabarlah…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar