Selasa, 01 Maret 2011

Disayat Cinta

Jatuh cinta. Setiap manusia pasti pernah jatuh cinta, ada yang jatuh cinta kepada yang lebih muda, atau lebih tua darinya, begitu pula sampai-sampai kini marak jatuh cinta kepada sesama jenisnya; gay and lesbian. Tidak hanya orang dewasa, anak eSdE saja sudah ada yang pacar-pacaran dan jatuh cinta; katanya. Fyuuhhh….

Gilanya lagi, makhluk yang bernama manusia itu selain jatuh cinta kepada sesama manusia, juga jatuh cinta kepada harta dan tahta, sampai ada pula yang jatuh cinta kepada satwa-satwa… rasa cinta mereka sangat besar dan dalam kepada apa saja yang ia cintai serta sayangi… terkadang, terlihat sangat berlebih….

Apa mereka tidak kapok atau mengerti? segalanya itu suatu saat pasti akan pergi dan menghilang. Dan, tahukah, jika orang yang sangat kita cintai secara berlebihan itu meninggalkan kita untuk selamanya atau bahkan untuk sementara saja pun membuat hati kita sangat sakit…. peurih kalau kata orang sunda!

Saya benci cinta. Saya tidak ingin mencintai secara berlebihan. Karena saya tahu betapa pahitnya cinta dengan sesama makhluk ciptaan-Nya. Saya tidak kuat menanggung beban cinta. Hati meringis perih tak terkatakan, ketika kehilangan untuk selamanya. Pikiran meletup keras-keras dalam kesunyian, ketika jarak memisahkan meski untuk sementara. Enggak kuat, sama sekali enggak kuat…disayat cinta yang berlebihan.

Ya Allah, dari hati yang paling tulus hamba-Mu yang hina ini memohon dengan amat sangat. Berilah hidayah-Mu, sehingga aku bisa mencinta karena-Mu… Sungguh kuserahkan hidup dan mati ku untuk-Mu…begitu pun cinta-ku, mutlak untuk-Mu

Well, disini bukan berati saya menjadi orang yang tidak mencintai sesama muslim, atau keluarga dan saudara serta sahabat maya sekalian. Hanya saja, saya mohon, izinkanlah saya melebihkan cinta saya ini hanya untuk-Nya, dan saya ingin mencintai kalian sebagaimana mestinya.

aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikan abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
Awan kepada hujan yang menjadikan tiada.

mencintai dengan sederhana adalah mencintai dengan apa adanya dan saling mengerti dan memahami tidak ada ketimpangkan dimana yang satu “mengkultuskan” yang lain. Toh, apa yang kita cintai kini akan pergi, sedangkan Dia tidak akan pergi serta tetap ada, malah kita sebagai pecinta-Nya yang akan pergi untuk menemui-Nya…

Untuk keduaorang tuaku, adikku, dan saudara-saudaraku, serta sekalian teman-teman baik di dunia nyata maupun maya, saya ingin mencintai kalian dengan sederhana…dan begitu juga dengan kalian semuanya, cintailah saya dengan sederhana…

Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal) [2:165]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar